Kasus Covid-19 Varian Baru Kembali Melonjak, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Warehouse :

Butuh Bantuan? +628999373777

Warehouse
0 Cart Keranjang
  • Keranjang Kamu

    0
  • Subtotal
    0
  • Lihat Keranjang
Kasus Covid-19 Varian Baru Kembali Melonjak, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Kasus Covid-19 Varian Baru Kembali Melonjak, Kenali Gejala dan Penyebabnya

DB KLIK - Covid-19 varian baru kembali melonjak dan heboh di sosial media beberapa hari terakhir, khususnya di negara Singapura.

Melansir Channel News Asia (CNA), terdapat jumlah kasus Covid-19 di Singapura yang meningkat hampir dua kali lipat dari minggu ke minggu. Bahkan kabar terbarunya pada 5 hingga 10 Mei 2024 kemarin jumlah kasus Covid-19 varian baru ini mencapai 25.900, meningkat 90 persen dibandingkan dengan 13.700 kasus pada minggu sebelumnya.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada masyarakat Indonesia yang terindikasi Covid-19 varian baru, namun tidak ada salahnya jika mengetahui apa saja gejala dan penyebabnya.

Kementerian Kesehatan Singapura pada Sabtu, 18 Mei 2024 juga menyampaikan kepada publik bahwa rata-rata rawat inap harian COVID-19 naik menjadi sekitar 250 dari 181 pada minggu sebelumnya.

Mereka juga menambahkan bahwa rata-rata kasus harian dalam perawatan intensif tetap rendah, yaitu tiga kasus dibandingkan dengan dua kasus pada minggu sebelumnya.

“Kemenkes terus memantau perkembangan gelombang ini,” kata kementerian tersebut.

Untuk melindungi kapasitas tempat tidur rumah sakit dan sebagai tindakan pencegahan, rumah sakit umum telah diminta untuk mengurangi kasus bedah elektif yang tidak mendesak.

Baca juga : Mengenal Fenomena Heat Wave atau Gelombang Panas, Lengkap dengan Bahaya untuk Kesehatan

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga memindahkan pasien yang sesuai ke fasilitas perawatan seperti Fasilitas Perawatan Transisi atau di rumah melalui Perawatan Rawat Inap Bergerak Care@Home.

Pemerintah juga mendesak masyarakat untuk tidak mencari perawatan di Unit Gawat Darurat rumah sakit jika gejalanya ringan atau jika mereka tidak memiliki kerentanan medis.

Selain itu, Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, juga menjelaskan bahwa negaranya akan menghadapi puncak gelombang serangan COVID-19 dalam dua hingga empat pekan ke depan.

“Kita berada di bagian awal dari gelombang yang terus meningkat,” ungkap Ong pada Sabtu (18/5/2024) dikutip The Straits Times.

“Jadi menurut saya, gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan dan akhir Juni,” tambahnya.

Covid-19 Varian Baru di Singapura

Covid-19 varian baru yang sedang merebak di Singapura adalah varian KP.1 dan KP.2. Dua jenis varian virus COVID-19 itu menyumbang lebih dari dua pertiga kasus di Singapura.

Kedua jenis virus ini termasuk dalam keluarga sub-varian baru yang dijuluki para ilmuwan dengan nama “FLiRT”, yang diambil dari huruf-huruf dalam nama mutasinya.

Strain dalam FLiRT adalah keturunan dari varian JN.1, sebuah cabang dari varian Omicron. Varian JN.1 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia beberapa bulan yang lalu dan bertanggung jawab atas gelombang COVID-19 di Singapura pada bulan Desember lalu.

KP.2 pertama kali terdeteksi di India pada awal Januari. Pada 3 Mei, World Health Organization (WHO) telah mengklasifikasikan KP.2 sebagai varian yang sedang dipantau.

Gejala dan Penyebab COVID-19 Varian Baru 

Gejala yang dirasakan untuk KP.1 dan KP.2 sama dengan varian sebelumnya, kata Dr Leong Hoe Nam, ahli penyakit menular dari Rophi Clinci di Singapura. Dia menambahkan bahwa tidak ada indikasi bahwa varian-varian tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Faktanya, kata Profesor Paul Tambyah yang mengutip Infectious Diseases Society of America, penyakit yang disebabkan oleh KP.2 dan KP.1 tidak separah nenek moyang mereka, JN.1.

Namun, KP.2 dan KP.1 mungkin lebih mudah menular, kata Prof Tambyah, yang merupakan presiden Masyarakat Internasional untuk Penyakit Menular. Perilaku mereka mengikuti perilaku semua virus, yang pada akhirnya berevolusi menjadi lebih mudah menular dan tidak terlalu mematikan.

“Bahkan virus pandemi influenza tahun 1918 yang mematikan, yang menewaskan satu dari 50 orang di seluruh dunia, berevolusi menjadi jenis influenza musiman yang dominan dari tahun 1920 hingga 1957,” kata Prof Tambyah dikutip CNA.

Seperti JN.1 dan varian Omicron sebelumnya, mungkin diperlukan waktu lima hari atau lebih sebelum seseorang mulai mengalami gejala setelah terpapar, meskipun gejalanya bisa muncul lebih cepat, kata Profesor Andy Pekosz dari Sekolah Kesehatan Masyarakat John Hopkins Bloomberg.

“Dalam hal gejala, kami tidak melihat sesuatu yang baru atau berbeda dengan varian-varian ini,” tambahnya.

“Kami terus melihat lebih banyak penyakit ringan, tetapi itu mungkin bukan karena virusnya lebih ringan, tetapi karena kekebalan tubuh kita jauh lebih kuat sekarang.”

Gejalanya meliputi demam, sakit tenggorokan, pilek dan kelelahan. Lebih sedikit orang yang kehilangan indera perasa dan penciuman sekarang dibandingkan pada awal pandemi, tetapi beberapa orang mungkin masih mengalami gejala-gejala tersebut.

Orang yang terinfeksi juga dapat mengalami gejala pencernaan seperti diare, mual dan muntah, yang terkadang disalahartikan sebagai gejala norovirus.

KESIMPULAN 

Jumlah kasus Covid-19 di Singapura kabarnya meningkat hampir dua kali lipat dari minggu ke minggu. Bahkan kabar terbarunya pada 5 hingga 10 Mei 2024 kemarin jumlah kasus Covid-19 varian baru ini mencapai 25.900, meningkat 90 persen dibandingkan dengan 13.700 kasus pada minggu sebelumnya. Meski demikian, hingga saat ini belum ada masyarakat Indonesia yang terindikasi Covid-19 varian baru, namun tidak ada salahnya jika mengetahui apa saja gejala dan penyebabnya.



DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.

Social Share
Loading...
Follow Us

Ikuti media sosial DB Klik untuk mendapatkan berita terbaru, diskon, promo, dan event menarik lainnya dari kami.

Subscription

Join sebagai subscriber email di DB Klik untuk mendapatkan info kupon diskon.