Angkat Telepon Nomor Asing dan Bilang Halo bisa Jadi Modus Penipuan AI? Ini Fakta Sebenarnya
DB KLIK - Unggahan tentang bahaya menjawab telepon dari nomor asing, bahkan hanya dengan mengucapkan kata sapaan seperti “Halo,” kini marak beredar di media sosial.
Narasi yang berkembang menyebutkan bahwa rekaman singkat suara ini dapat dimanfaatkan oleh teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk kloning suara dan melancarkan modus penipuan.
Seperti salah satu unggahan yang dibagikan oleh akun resmi TikTok Dit Ressiber Polda Sulawesi Tengah yang dikutip tim Db Klik, Sabtu (25/10/2025).
Dalam unggahannya, mereka memperingatkan bahwa menjawab panggilan dari nomor asing, bahkan hanya beberapa detik atau sekadar mengucap “halo” atau “maaf, ini siapa?”, dapat dimanfaatkan pelaku penipuan untuk membuat kloning suara menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Suara hasil tiruan inilah yang kemudian digunakan pelaku untuk berpura-pura menjadi korban dan menipu orang-orang terdekatnya dengan berbagai alasan agar mau mentransfer uang.
“Modus penipuan baru. Nomor tidak dikenal menelpon, kita jawab ‘halo’, suara kita direkam dan dipakai AI untuk menipu orang terdekat,” tulis pengunggah.
Lantas benarkah mengucapkan satu kata saja bisa berujung pada kerugian finansial yang besar?
Baca juga : Bahaya Gelembung AI Mengintai Wall Street, Saham AMD & Oracle Melejit Tak Wajar
Selengkapnya simak fakta di balik modus penipuan kloning suara AI atau yang sering disebut sebagai Voice Phishing (Vishing).
Praktisi keamanan digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan, sampel suara sederhana seperti ucapan “halo” memang bisa dimanfaatkan untuk memalsukan suara seseorang menggunakan AI.
“AI hanya membutuhkan sampel beberapa detik untuk mengenali sidik suara seseorang dan menirunya,” ujarnya seperti yang dikutip dari Kompas.
Namun, sumber suara tidak terbatas pada panggilan telepon saja. Pasalnya, data suara juga dapat diperoleh dari berbagai bentuk komunikasi digital lainnya, seperti pesan suara di WhatsApp, email berisi rekaman suara, atau platform komunikasi online lainnya.
Alfons pun mengingatkan agar tidak mudah menerima panggilan telepon, terutama dari nomor yang tak dikenal.
“Kalau mau berhati-hati, itu sah-sah saja. Tapi akan terasa aneh kalau setiap kali menerima telepon kita tidak berani bersuara. Paling tidak, tetaplah waspada terutama saat menerima panggilan dari nomor baru yang tidak dikenal,” kata dia.
Panggilan sesaat belum cukup untuk kloning suara
Senada, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha mengatakan, kloning suara menggunakan AI secara teknis memang mungkin untuk dilakukan.
Hal ini terutama terjadi jika pelaku memperoleh sampel suara yang cukup banyak dari panggilan telepon yang berlangsung lama.
Dengan data suara tersebut, pelaku dapat mengolahnya menggunakan AI untuk melakukan berbagai aksi penipuan.
Beberapa modus yang mungkin dilakukan, antara lain menelpon keluarga korban dan berpura-pura mengalami kecelakaan, menghubungi rekan kerja untuk meminjam uang, atau membuat konten palsu menggunakan suara korban.
Namun, jika panggilan hanya berlangsung sesaat dan segera ditutup, data suara yang terekam belum cukup untuk digunakan membuat narasi suara melalui AI.
“Secara teknis, jika suara yang diperoleh hanya beberapa detik, data tersebut belum cukup untuk membentuk model suara yang akurat. Diperlukan lebih banyak sampel agar hasil kloning terdengar alami,” jelas dia saat dihubungi terpisah, Jumat.
Meski begitu, Microsoft melalui program AI bernama VALL-E pernah mengeklaim bahwa sistemnya dapat menciptakan narasi suara hanya dari sampel selama tiga detik.
Kendati demikian, Pratama menegaskan bahwa teknologi tersebut belum sempurna dan masih memiliki banyak keterbatasan.
“Tim peneliti Microsoft sendiri mengakui bahwa sistem itu masih jauh dari kata sempurna, terutama untuk bahasa yang memiliki aksen khas. Suara yang dihasilkan sering kali terdengar patah-patah, seperti suara robot, atau bahkan tidak terdengar alami sama sekali,” tambahnya.
Upaya mitigasi
Lebih lanjut, Pratama menjelaskan mengenai sejumlah langkah yang dapat dilakukan agar tidak menjadi korban kejahatan dengan modus kloning suara menggunakan AI, di antaranya:
Jangan angkat telepon dari nomor tak dikenal
Gunakan aplikasi tambahan untuk mengenali identitas penelepon, seperti Truecaller atau Getcontact
Aktifkan fitur “Bisukan Penelepon Tak Dikenal” di WhatsApp, dengan cara: Buka Pengaturan → Privasi → Panggilan → aktifkan Bisukan Penelepon Tak Dikenal
Jika memang harus mengangkat panggilan dari nomor asing, gunakan aplikasi pengubah suara (voice changer) agar suara asli tidak dapat dijadikan sampel oleh pelaku
Jika mendapat panggilan dari keluarga atau rekan kerja menggunakan nomor berbeda dan meminta bantuan uang, konfirmasikan ulang melalui saluran lain atau langsung kepada pihak yang bersangkutan untuk memastikan kebenarannya.
“Kalau sudah terlanjur suara Anda direkam atau curiga suara Anda dipakai untuk kloning, lakukan langkah pemulihan dan mitigasi,” jelas Pratama.
Upaya mitigasi tersebut berupa mengamankan akun-akun penting, seperti mengganti kata sandi dan mengaktifkan metode autentikasi yang tidak bergantung pada suara, misalnya aplikasi autentikator, token fisik, atau verifikasi SMS/OTP bila perlu.
Selanjutnya, hubungi pihak bank atau layanan lain yang menggunakan verifikasi suara untuk memberi tahu potensi penyalahgunaan, agar mereka dapat menambah lapisan keamanan tambahan pada akun kamu.
Baca juga : OpenAI Rekrut Pemasok Apple untuk Buat Perangkat AI Khusus, Siap Saingi Siri dan iPhone
Selain itu, beritahu keluarga dan kolega bahwa suara kamu mungkin telah dipalsukan agar mereka lebih berhati-hati terhadap permintaan uang atau informasi sensitif melalui telepon.
Pratama juga menyarankan untuk menetapkan “kata aman” internal yang hanya diketahui oleh keluarga sebagai verifikasi cepat dalam situasi darurat.
Ia menambahkan, jika suara sudah disalahgunakan untuk konten publik palsu, segera lakukan langkah mitigasi reputasi, seperti membuat klarifikasi di media sosial, meminta penghapusan konten dari platform terkait, dan bila diperlukan, konsultasikan langkah hukum.
DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.





