Vape Jadi Pemicu Penuaan Dini? Ini Fakta Sebenarnya
Vape Jadi Pemicu Penuaan Dini? Ini Fakta Sebenarnya

Vape Jadi Pemicu Penuaan Dini? Ini Fakta Sebenarnya

Created by Digital Marketing Lifestyle

DB KLIK - Vape atau rokok elektrik kini banyak digunakan oleh beberapa masyarakat, baik itu laki-laki atau perempuan. Namun tahukah kamu dampak kesehatan dari Vape?

Bahaya vape bagi kesehatan seringkali disepelekan, hal itu karena vape dianggap lebih aman daripada rokok. Bahkan banyak orang cenderung fokus pada efeknya terhadap paru-paru dan jantung.

Padahal Vape juga bisa berpengaruh buruk pada kulit hingga mengakibatkan penuaan dini, seperti yang disampaikan oleh Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE.

Berikut fakta terkait Vape jadi pemicu penuaan dini.

Nikotin adalah salah satu zat utama yang terkandung dalam cairan vape. Zat ini menyebabkan vasokonstriksi, yaitu penyempitan pembuluh darah. 

Ketika pembuluh darah menyempit, aliran darah ke kulit berkurang. Hal ini berarti kulit menerima lebih sedikit oksigen dan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk tetap sehat. 

Baca juga : Kasus Covid-19 Varian Baru Kembali Melonjak, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Akibatnya, regenerasi sel kulit terganggu, yang membuat kulit tampak kusam, pucat, dan kehilangan elastisitasnya. 

"Nikotin mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan kulit, menyebabkan kulit menjadi kusam dan pucat," jelas Dr. Arini dikutip dari Kompas.

Lebih jauh lagi, nikotin juga mengganggu produksi kolagen dan elastin. 

Kedua protein ini sangat penting untuk menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. 

Dengan berkurangnya kadar kolagen dan elastin, kulit menjadi lebih rentan terhadap kerutan dan kendur, sehingga mempercepat proses penuaan kulit. 

"Nikotin mengganggu produksi kolagen dan elastin, dua protein yang sangat penting untuk kekencangan dan elastisitas kulit," tambah Dr. Arini. 

Selain nikotin, uap rokok elektronik mengandung berbagai bahan kimia yang dapat menghasilkan radikal bebas. 

Radikal bebas ini menyebabkan stres oksidatif, yang bisa merusak sel-sel kulit dan struktur kolagen. 

Stres oksidatif mempercepat penuaan kulit dengan cara membentuk garis-garis halus, kerutan, dan bintik-bintik penuaan. 

"Radikal bebas dari uap vape menyebabkan stres oksidatif yang merusak sel-sel kulit dan mempercepat penuaan," jelas Dr. Arini. 

Salah satu bahan utama dalam cairan vape adalah propilen glikol. Zat ini merupakan humektan, yang berarti ia menarik kelembapan dari kulit. 

Paparan kronis terhadap propilen glikol bisa menyebabkan kulit kering dan bersisik, mengurangi elastisitas dan kekencangan kulit, serta berkontribusi pada penuaan dini. 

Baca juga : Video Penyebaran Gas SO2 Dampak Erupsi Gunung Ruang Viral, Ini Cara Mengatasi Bagi yang Terdampak

"Propilen glikol menarik kelembapan dari kulit, menyebabkan kulit kering dan bersisik," kata Dr. Arini. 

Tidak hanya itu, penggunaan otot mulut yang berulang saat menghisap vape juga berkontribusi pada perkembangan kerutan di sekitar mulut, yang dikenal sebagai "smoker’s line". Ini mirip dengan efek yang terjadi pada perokok tembakau. 

"Penggunaan otot yang berulang saat menghisap vape bisa menyebabkan kerutan di sekitar mulut," jelas Dr. Arini. 

Jadi, apakah vape bisa membuat penuaan dini kulit? Jawabannya adalah ya. 

Penggunaan vape tidak hanya berdampak pada organ dalam, tetapi juga merusak kesehatan kulit.



DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.