CEO Telegram Pavel Durov DItahan, Berikut 5 Fakta Gelap Telegram Yang Mengejutkan!
Warehouse :

Butuh Bantuan? +628999373777

Warehouse
0 Cart Keranjang
  • Keranjang Kamu

    0
  • Subtotal
    0
  • Lihat Keranjang
CEO Telegram Pavel Durov DItahan, Berikut 5 Fakta Gelap Telegram Yang Mengejutkan!

CEO Telegram Pavel Durov DItahan, Berikut 5 Fakta Gelap Telegram Yang Mengejutkan!

DB KLIK - Beberapa hari belakangan, muncul berita tentang CEO Telegram Pavel Durov ditahan di Paris, Perancis pada Sabtu (24/8). Penangkapan ini dilakukan di Bandara Le bourget, Perancis, menyusul kedatangan Pavel Durov dari Azerbaijan. berikut Tim DB Klik rangkumkan 5 fakta gelap Telegram yang mengejutkan. 


Dilansir oleh CNBC Indonesia, Penangkapan ini merupakan bagian dari investigasi awal yang dipimpin oleh OFMIN (Kantor Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Bawah Umur) Prancis. Tuduhan yang dilayangkan kepada Durov adalah pencucian uang, perdagangan narkoba, dan penyebaran konten pelecehan seksual anak di Telegram.


Sampai saat ini, Durov masih dilarang keluar dari Perancis dan masih menjadi terdakwa. Ia diberikan bebas bersyarat dengan jaminan 5 juta Euro dan wajib lapor ke pihak kepolisian dua minggu sekali. Beberapa hal menarik melingkupi penangkapan CEO Telegram ini, berikut 5 fakta gelap tentang telegram yang mungkin saja menyebabkan CEO Telegram Pavel Durov ditahan.


CEO Telegram Pavel Durov DItahan, Berikut 5 Fakta Gelap Telegram Yang Mengejutkan!


  1. Telegram Punya Aset Kripto Senilai Rp 6,2 Triliun 

Setelah kabar soal penangkapan Durov ramai diperbincangkan, ternyata terungkap beberapa fakta baru. Salah satunya adalah kepemilikan Telegram pada aset kripto dengan jumlah yang fantastis. Dilansir Liputan6, Telegram dilaporkan memiliki aset kripto senilai USD 400 juta atau Rp 6,2 triliun pada akhir 2023. 


Foto : pintu.co.id


Laporan yang merujuk pada keuangan Telegram pada 2023 mengatakan bahwa "dompet terintegrasi adalah program perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengirim, menerima, dan berdagang aset kripto." Hal ini bisa dinikmati oleh pengguna telegram premium, sehingga jumlah pengguna premium tentu ikut meningkat jumlahnya. 


  1. Telegram Jadi Sarang Ekstremis

Fakta lain yang tak kalah menarik adalah bersarangnya komunitas ekstremis atau radikal pada aplikasi telegram. Dilansir CNBC Indonesia, Hal ini dikarenakan Konten di Telegram tidak dikirimkan ke pengguna berdasarkan riwayat keterlibatan. Seperti yang dilakukan platform lain X, TikTok, atau Facebook.


Berbagai ujaran kebencian dan informasi hoax masih dapat menyebar luas di Telegram. Salah satu alasannya adalah pengguna dapat mengunggah konten mereka dari satu channel ke channel lainnya, demikian dikutip dari Strait Times, Senin (26/8/2024). Celah inilah yang bisa dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk membagikan informasinya kepada khalayak luas. 

  1. Durov Tolak Hapus Akun Hamas Dan Pendukung Palestina

Selain berbagai kontroversi dan fakta mengejutkan diatas, Durov juga pernah menolak penghapusan akun Hamas. Telegram digunakan oleh militan Hamas dan warga palestina untuk bertukar informasi. Dan beberapa kali Durov diminta untuk menghapus akun-akun terkait hamas dan warga palestina. Namun, Durov menolak dengan tegas permintaan tersebut. 


Foto : Kompas.com


Dilansir CNBC Indonesia, pada 2023 lalu, Durov mengatakan tim moderator Telegram selalu berupaya menghapus akun-akun berbahaya. Namun, ia enggan membatasi akun-akun yang menyebarkan informasi terkait perang. Berbicara spesifik soal Hamas, Durov mengatakan banyak informasi dari akun-akun Hamas yang bermanfaat bagi nyawa manusia. Berbicara spesifik soal Hamas, Durov mengatakan banyak informasi dari akun Hamas yang bermanfaat bagi nyawa manusia.


  1. Konten Pelecehan Seksual Anak Masif Di Telegram

Diduga dalam telegram juga memperjualbelikan konten pelecehan pada anak dibawah umur. Dilansir detik, Pengadilan di Paris mendakwa pria berusia 39 tahun itu dengan tuduhan terlibat dalam penyebaran konten pelecehan seksual anak. Serta serangkaian pelanggaran lain yang diduga terjadi pada Telegram.


Selain itu melansir CNN yang mengutip AFP pada Rabu (28/8) memberitakan Durov kini juga diselidiki atas dugaan "tindakan kekerasan serius" terhadap salah satu anaknya. Anak tersebut merupakan putra yang lahir pada 2017 dan kini tinggal di Swiss bersama sang ibu.


  1. Rusia Duga Ada Motif Politis

Dilansir dari Antaranews, ada pernyataan dari juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Selasa. “Prancis harus memberikan bukti substansial untuk membuktikan bahwa penangkapan Pavel Durov, pendiri dan CEO aplikasi terenkripsi Telegram, tidak "bermotif politik". 


Foto : SinPo.id


Selain itu, menurutnya penangkapan Durov akan sama dengan membatasi kebebasan berpendapat yang selama ini dilakukan Telegram. "Jika tidak, ini akan menjadi upaya untuk membatasi kebebasan komunikasi dan, sejujurnya, tindakan intimidasi terhadap pimpinan perusahaan besar” lanjutnya. 


Kesimpulan 

Itulah tadi beberapa fakta terkait telegram, yang menyebabkan CEO Telegram Pavel Durov ditahan oleh Perancis. Banyak yang berspekulasi bahwa penangkapan tersebut bersifat politis, namun dibalik itu terdapat beberapa fakta gelap di Telegram. Diyakini, fakta-fakta tersebutlah yang menyebabkan CEO Telegram Pavel Durov ditahan oleh pihak Perancis. (MY)



DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.

Social Share
Loading...
Follow Us

Ikuti media sosial DB Klik untuk mendapatkan berita terbaru, diskon, promo, dan event menarik lainnya dari kami.

Subscription

Join sebagai subscriber email di DB Klik untuk mendapatkan info kupon diskon.