Algoritma Kontroversi: Bagaimana Postingan Tunggal di Truth Social Mampu Memicu Skorsing Jaringan TV Besar
Download DB Klik App Sekarang!
Warehouse :
Warehouse :
0 Cart Keranjang
  • Keranjang Kamu

    0
  • Subtotal
    0
  • Lihat Keranjang
Advertisement Logo
Rekomendasi Untukmu:
Algoritma Kontroversi: Bagaimana Postingan Tunggal di Truth Social Mampu Memicu Skorsing Jaringan TV Besar

Algoritma Kontroversi: Bagaimana Postingan Tunggal di Truth Social Mampu Memicu Skorsing Jaringan TV Besar

DB KLIKKasus skorsing singkat terhadap pembawa acara late-night terkemuka Amerika Serikat, Jimmy Kimmel, oleh stasiun TV ABC, bukan hanya sekadar drama politik-hiburan biasa.

Insiden ini kian menyoroti sejauh mana tekanan instan dari media sosial dan platform digital mampu memaksa jaringan televisi konvensional yang didukung konglomerat media seperti Disney untuk menarik konten mereka.

Kimmel, host dari “Jimmy Kimmel Live!”, kini angkat bicara.

Dalam wawancara di “Bloomberg Screentime” hari Rabu, ia menegaskan bahwa komentarnya pasca pembunuhan aktivis Charlie Kirk telah sengaja dimanipulasi dan didistorsi oleh jaringan media sayap kanan.

Ia secara spesifik menyuarakan pandangannya terhadap fenomena polarisasi di ruang digital, yang kini memiliki kekuatan untuk memengaruhi keputusan C-Suite (jajaran eksekutif korporat) Disney.

Kekuatan Virality Digital Menggugat Editorial Tradisional

Kimmel secara gamblang menyatakan, “It was intentionally, and I think maliciously, mischaracterized.”

Pernyataan ini merujuk pada gelombang kritik yang tidak hanya datang dari TV konservatif, tetapi juga viralitas cepat di platform media sosial, terutama di komunitas politik yang terorganisir.

Kontroversi bermula dari monolog Kimmel yang mengkritik keras respons mantan Presiden Donald Trump, yang saat itu memilih menyalahkan Demokrat daripada menyerukan persatuan.

Kritik ini kemudian dengan cepat diolah menjadi senjata politik di media baru.

Puncaknya terjadi ketika Kimmel, dalam monolog hari Senin, menyebut bahwa acara tersebut “hit some new lows over the weekend with the MAGA gang desperately trying to characterize this kid who murdered Charlie Kirk as anything other than one of them, and doing everything they can to score political points from it.”

Laporan dari Variety dan The New York Times mengonfirmasi bahwa inilah pernyataan yang memicu skorsing mendadak dari ABC. Keputusan ini menunjukkan adanya tekanan yang begitu besar dan cepat dari ranah digital, memaksa Jaringan TV yang beroperasi di bawah regulasi tradisional untuk bereaksi secepat algoritma media sosial.

Disney: Menyeimbangkan Streaming, Rating, dan Polarisasi

Jimmy Kimmel mengakui ia baru menyadari ada masalah “when they pulled the show off the air,” katanya sambil bergurau. Namun, ia menekankan bahwa situasi tersebut “very unfair to my bosses at Disney,” merujuk pada perusahaan induk ABC yang kini sangat bergantung pada model bisnis streaming dan data digital.

Di satu sisi, Disney harus melindungi mereknya dari isu politik yang dapat memicu hashtag boikot online, yang dampaknya bisa langsung terasa pada saham dan jumlah subscriber layanan streaming mereka. Di sisi lain, mereka harus mempertahankan host bintang yang menghasilkan konten yang shareable (mudah dibagikan) di media sosial.

“Saya hanya melihatnya sebagai distorsi di pihak beberapa jaringan media sayap kanan, dan saya bertujuan untuk memperbaikinya,” ujar Kimmel. Namun, di era digital, upaya perbaikan itu sering kali tidak lebih cepat dari penyebaran misinformasi awal.

Ironisnya, tekanan terbesar datang langsung dari New Media yang diciptakan oleh rival politiknya, mantan Presiden Trump. Melalui platformnya, Truth Social, Trump menulis: “I can’t believe ABC Fake News gave Jimmy Kimmel his job back. The White House was told by ABC that his Show was cancelled. Something happened between then and now because his audience is GONE, and his ‘talent’ was never there. Why would they want someone back who does so poorly, who’s not funny, and who puts the Network in jeopardy by playing 99% positive Democrat GARBAGE.”

Analisis media menunjukkan bahwa kasus skorsing Kimmel ini bisa menjadi preseden baru. Jaringan media tradisional kini harus berjuang melawan efek riak digital yang tak terkontrol, di mana sebuah post di media sosial memiliki kekuatan yang sama atau bahkan lebih besar dalam memicu tindakan korporat dibandingkan dengan kritik pers formal. Hal ini menunjukkan dilema besar: Teknologi media baru telah mengubah editorial late-night menjadi medan perang politik real-time.

Jika Anda tertarik mengikuti perkembangan isu politik dan berita terkini seperti ini dengan lebih fokus dan tanpa distraksi, pastikan perangkat elektronik Anda bekerja optimal. Segera kunjungi DB Klik, Toko Komputer Surabaya terlengkap dan terpercaya, yang menyediakan berbagai macam kebutuhan elektronik, mulai dari laptop, PC, hingga monitor, dengan harga yang hemat dan dijamin berkualitas. (*)


DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.

Social Share
Loading...
Follow Us

Ikuti media sosial DB Klik untuk mendapatkan berita terbaru, diskon, promo, dan event menarik lainnya dari kami.

Subscription

Join sebagai subscriber email di DB Klik untuk mendapatkan info kupon diskon.