DB KLIK - Kematian Dr. Aulia, seorang mahasiswa PPDS Universitas Diponegoro Semarang di kamar kosnya masih menyisakan misteri. Bahkan belakangan ini, terkuak 3 fakta baru kasus kematian Dr. Aulia diduga mengalami perundungan oleh seniornya tersebut.
Dr. Aulia ditemukan berbaring di kamar kosnya dengan keadaan tidak bernyawa pada Senin (12/8) bulan lalu. Kematian ini sangat tidak terduga dan menyisakan misteri karena ditemukan bekas suntikan serta buku catatan harian dengan cerita yang menghenyakkan hati.
Belakangan, terungkap beberapa fakta terbaru yang semakin menguatkan adanya perundungan atau bullying dan juga pelecehan pada Dr. Aulia saat mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Undip. Berikut Tim DB Klik sajikan 3 fakta baru kasus kematian Dr. Aulia diduga mengalami perundungan oleh seniornya!
Puluhan Tahun Perundungan Sudah Terjadi
Dilansir Tribun Medan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, praktik-praktik perundungan di Undip Semarang, sudah terjadi sejak lama. "Perundungan ini sudah puluhan tahun, tidak pernah bisa diselesaikan secara tuntas, karena memang kurang komitmen dari para stakeholder. Saya sendiri sejak menjabat ini kali ketiga (perundungan)," ujarnya.
Foto : Tempo
Perundungan ini seakan sudah menjadi ‘agenda rutin’ bagi senior untuk para juniornya di PPDS Undip. Dengan dalih ingin membentuk dokter dengan mental yang tangguh. Namun dengan cara yang salah dan perundungan juga tidak bisa dibenarkan. Karena banyak profesi lainnya yang butuh ketangguhan namun tidak dilakukan dengan cara perundungan.
Pemalakan Uang Dengan Jumlah 20-40 Juta
Selain mendapatkan perundungan yang bersifat mental, ternyata Dr. Aulia juga mendapatkan siksaan materi. Ia dipaksa harus membayar iuran sebesar 20-40 juta ke seniornya. Dilansir kompas.com, berdasarkan investigasi Kementerian Kesehatan bersama Itjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Diduga almarhum dokter Aulia dipaksa sejumlah oknum senior untuk menyerahkan uang di luar kewajaran.
Foto : Radar Semarang
Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengungkapkan, total permintaan uang tersebut berkisar antara Rp 20 juta sampai Rp 40 juta per bulan. Syahril berujar, berdasarkan kesaksian, hal itu terjadi ketika almarhumah masih di semester 1 pendidikan sekitar bulan Juli hingga November 2022.
Adanya Sexual Harassment Atau Pelecehan Seksual
Selain mendapatkan perundungan mental, Dr. Aulia juga mendapatkan perundungan fisik dengan dugaan yang mengarah pada pelecehan seksual. "Perundungan ini sudah keterlaluan dan itu benar-benar dirundung secara fisik dan mental," ucap Menkes Budi, dilansir Tribunnews Senin (2/9/2024).
Foto : Merdeka.com
"Kemudian ada sexual harassment juga, dimintai uang juga, yang menurut saya sudah keterlaluan dan puncaknya pada saat kemarin akhirnya ada yang tidak tahan, akibatnya meninggal." imbuhnya. Tentu perundungan yang didapatkan oleh almarhum sudah sangat keterlaluan, hingga membuatnya frustasi.
Kesimpulan
Babak baru kasus kematian Dr. Aulia Mahasiswa PPDS Undip semakin menemukan titik terang. Investigasi dan penyelidikan yang dilakukan oleh berbagai pihak terkait semakin menguatkan dugaan adanya bullying atau perundungan oleh seniornya. Dan pada akhirnya terkuak 3 fakta baru kasus kematian Dr. Aulia diduga mengalami perundungan oleh seniornya tersebut. (MY)
DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.
Ikuti media sosial DB Klik untuk mendapatkan berita terbaru, diskon, promo, dan event menarik lainnya dari kami.
Join sebagai subscriber email di DB Klik untuk mendapatkan info kupon diskon.