DB Klik - Setelah mendengar kabar hadirnya handheld gaming Steam Deck dari Valve, salah satu perusahaan gaming terbesar di dunia ASUS, langsung menyusul untuk mengeluarkan handheld gaming mereka yaitu ROG Ally.
Steam Deck dan ROG Ally memiliki perbedaannya masing-masing sebagai handheld gaming. Mulai dari spesifikasi hingga support game-nya. Banyak sekali perbedaan yang menarik dari kedua handheld gaming ini, tetapi setelah diulik lebih dalam ternyata ROG Ally memiliki beberapa keunggulan yang signifikan. Apa saja keunggulannya? Mari kita bahas!
Spesifikasi
Dari tabel spesifikasi di atas dapat terlihat jelas bagaimana ROG Ally lebih unggul daripada Steam Deck. Mulai dari Processor, Graphics dan Layar terlihat bahwa ROG Ally lebih unggul.
Harga
Tentu saja dengan spesifikasi yang lebih gahar datang dengan harga yang lebih mahal. ROG Ally dibanderol dengan harga sekitar Rp 10 - Rp 11 Jutaan, sedangkan Steam Deck hampir separuhnya dengan harga Rp 7 Jutaan - Rp 10 Jutaan.
Sayang sekali Steam Deck hingga saat ini belum resmi rilis di Indonesia, tetapi kita masih bisa mendapatkannya di Online Store dengan harga yang bervariatif. Untuk ROG Ally sendiri sudah rilis resmi per 27 Juni 2023, sehingga ketika ada masalah pada handheld gaming tersebut, kita dengan mudah dapat mengurusnya pada toko atau service centre ASUS terdekat.
Layar
ROG Ally lebih unggul dengan layar 7-inch 120Hz 16:9 dengan resolusi 1920x1080. Setelah dilakukan pengetesan oleh tim dari tomsguide menunjukkan bahwa layar ROG Ally memiliki warna yang lebih akurat daripada Steam Deck. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ROG Ally menang dari segala sisi secara Display mau dari resolusi maupun warna.
Daya Tahan Baterai dan Ketahanan Panas
ROG Ally klaim bahwa baterai mereka bisa bertahan selama 8 Jam, tetapi setelah dites ternyata hasilnya cukup berbeda jauh. Dengan tes yang dilakukan oleh tomsguide, ternyata dengan brightness layar 150 nits dan hanya digunakan untuk produktivitas seperti sekedar browsing web, baterainya hanya bertahan selama 5 Jam 51 Menit. Ketika digunakan untuk bermain game yang cukup mengandalkan grafis malah hanya kuat selama 1 Jam dan 43 Menit.
Lalu, bagaimana dengan Steam Deck? Tidak beda jauh, malah mungkin lebih buruk. Hanya dengan browsing web dengan brightness yang sama, Steam Deck hanya mampu bertahan selama 3 Jam 50 Menit sedangkan ketika digunakan untuk gaming yang berat, bertahan selama 1 Jam 40 Menit.
Tentu saja ini menunjukkan ROG Ally lebih unggul daripada Steam Deck dari Daya Tahan Baterai. Tapi ini menjadi sebuah kekecewaan juga karena klaim mereka yang menyatakan dapat bertahan lebih lama dari data sebenarnya.
Kemudian untuk ketahanan panasnya bagaimana? Setelah di tes, ternyata ROG Ally memiliki ketahanan panas yang lebih baik daripada Steam Deck dengan suhu maksimum pada ROG Ally dalam pemakaian gaming secara normal diantara 86.5 derajat. Suhu tersebut masih dalam batas normal, yang dirasakan pada tangan kita mungkin seperti hangat-hangat yang biasa dan masih dapat kita mainkan dengan santai. Sedangkan untuk Steam Deck dapat mencapai 115 derajat, yang cukup tinggi dibandingkan ROG Ally.
Untungnya, kedua handheld gaming ini tidak mengeluarkan panas yang berlebih pada bagian yang kita pegang. Sehingga permasalahan panas saat bermain, bukanlah masalah besar.
Performa Gaming
Menurut IGN, sudah cukup jelas bahwa prosesor Z1 Extreme lebih superior daripada ZEN 2. Mereka melakukan gaming benchmark pada beberapa game terkenal dengan grafis tertinggi yang tersedia pada game-nya. Pada hasil tes pun menunjukkan bagaimana lebih superior ROG Ally daripada Steam Deck maupun handheld gaming lainnya. Berikut ini detilnya:
Software Pendukung
ROG Ally menggunakan OS Windows 11, sehingga untuk tampilannya kurang lebih sama dengan bagaimana kita membuka laptop atau PC kita.
Steam Deck menggunakan SteamOS sendiri yang dibuat untuk handheld gaming, sehingga Steam Deck bisa dibilang lebih UI Friendly daripada ROG Ally. Tentu saja dengan SteamOS tersebut memiliki kekurangan seperti game support maupun software lainnya yang dapat dijalani pada SteamOS.
Sedangkan, ROG Ally dapat dengan mudah menjalankan berbagai macam aplikasi dan game yang tidak hanya support Windows 11 tetapi juga support handheld gaming.
Game Support
Dengan OS Windows 11, ROG Ally dapat memainkan semua game yang berjalan pada Windows. Hal ini justru menjadi kekuatan dan kelemahan ROG Ally.
SteamOS memberikan kemudahan dengan penampilan yang controller friendly UI. Hal ini memudahkan kita untuk mengakses game dengan mudah. SteamOS tentu saja hanya dapat memainkan game yang dimiliki oleh Steam sendiri, tetapi tidak semua game di Steam dapat dimainkan di Steam Deck.
Sedangkan ROG Ally sendiri, kuat dalam berbagai macam pilihan game yang dapat dimainkan. Tetapi seperti yang kita ketahui bahwa beberapa game memiliki Launcher-nya sendiri-sendiri sehingga hadirnya nilai minus dibandingkan dengan kenyamanan pada satu platform saja seperti Steam Deck.
Tentu saja ASUS datang dengan software yang mengatasi permasalahan berbagai macam game launcher. Dengan membuat software bernama Armoury Crate. Armoury Crate berfungsi untuk mengumpulkan semua game yang di-install pada ROG Ally, sehingga kita dapat memainkan game yang sudah di-install dengan mudah tanpa perlu membuka berbagai macam launcher terlebih dahulu (semacam shortcut). Tetapi setelah diulik lebih lanjut, ternyata ketika kita memainkan game tersebut melalui Armoury Crate, tetap saja kita akan langsung ditampilkan pada Launcher yang berbeda, sesuai dengan game yang kita pilih.
Design
Kedua handheld gaming ini memiliki design yang cukup mirip dari segi penempatan tombolnya hingga penempatan layarnya. Secara tampilan ROG Ally memiliki tampilan yang cantik serba putih dengan beberapa RGB. Sedangkan Steam Deck lebih ke arah classic black and grey dengan warna hitam yang mendominasi.
ROG Ally lebih nyaman ketika dibawa kemana saja, karena secara body lebih ringan dan slim. Sedangkan Steam Deck lebih berat dan lebih solid ketika dipegang. Mungkin untuk beberapa orang dengan tangan yang kecil akan lebih cocok dengan ROG Ally daripada Steam Deck, karena bentuk handheld gaming tersebut. Tentu saja, untuk mana yang lebih nyaman ketika digunakan akan lebih ke arah preferensi masing-masing pengguna. Secara keduanya masih sama-sama nyaman digunakan untuk bermain game cukup lama.
Kesimpulan
ROG Ally memiliki beberapa keunggulan yang lebih daripada Steam Deck. Tentu saja dengan keunggulan tersebut ada harga yang harus dibayar. ASUS bukanlah brand yang asing lagi di Indonesia, terutama dengan lineup Republic of Gamer (ROG). Dengan rilisnya ROG Ally secara resmi di Indonesia membuat ROG Ally ini menjadi yang lebih difavoritkan daripada Steam Deck. Tentu saja beberapa orang tidak akan setuju dengan opini ini, karena kembali lagi ke preferensi masing-masing terhadap handheld gaming mana yang lebih cocok dengan kalian.
Jadi, apakah kalian sudah cukup yakin untuk membeli ROG Ally? Atau masih tetap di tim Steam Deck?
Jangan lupa follow media sosial kita juga ya untuk dapat update terus sekitar berita dan informasi maupun tips dan trik yang menarik lainnya!
Sumber:
Asus ROG Ally vs Steam Deck: Which handheld wins? | Tom's Guide (tomsguide.com)
ROG Ally vs Steam Deck: Here's How They Compare - IGN
Ikuti media sosial DB Klik untuk mendapatkan berita terbaru, diskon, promo, dan event menarik lainnya dari kami.
Join sebagai subscriber email di DB Klik untuk mendapatkan info kupon diskon.