7 Fakta Baru Kecelakaan Maut di Subang, Polisi Tidak Temukan Jejak Rem Hingga Pengakuan Sopir
Warehouse :

Butuh Bantuan? +628999373777

Warehouse
0 Cart Keranjang
  • Keranjang Kamu

    0
  • Subtotal
    0
  • Lihat Keranjang
7 Fakta Baru Kecelakaan Maut di Subang, Polisi Tidak Temukan Jejak Rem Hingga Pengakuan Sopir

7 Fakta Baru Kecelakaan Maut di Subang, Polisi Tidak Temukan Jejak Rem Hingga Pengakuan Sopir

DB KLIK - Berikut fakta baru kecelakaan maut bus rombongan siswa SMK di Subang yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) kemarin sekitar pukul 18.45 WIB.

Kecelakaan maut bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok ini melibatkan lima kendaraan mulai dari Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG, mobil Daihatsu Feroza D 1455 VCD, serta 3 motor. Sebanyak 11 orang menjadi korban jiwa dalam insiden ini.

Sejauh ini, sudah ada sejumlah fakta yang diketahui terkait insiden kecelakaan maut tersebut, berikut ini faktanya:

1. Fungsi Rem Bus yang Gagal

Polisi membeberkan dugaan awal penyebab kecelakaan maut bus Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK di Ciater, Subang, Jawa Barat. Diduga, ada kegagalan dalam fungsi rem.

"Berdasarkan saksi-saksi yang ada di TKP, kemudian beberapa keterangan dari penumpang bus, sepertinya ada kegagalan fungsi rem pada bus yang menyebabkan bus tidak bisa dikuasai lagi oleh pengemudi bus dan ini masih pada tahap penyelidikan lebih lanjut memastikan kondisi tersebut," kata Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi yang dikutip dari Kumparan.

Meski demikian, penyebab tersebut masih merupakan dugaan awal. Polisi masih melakukan penyelidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan penyebab tersebut.

Sebelumnya, Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aznal juga menyebut dugaan bus mengalami rem blong. Hal tersebut menyebabkan bus kehilangan kendali sehingga oleng dan menabrak mobil lain dan tiga motor.

2. Sopir Akui Rem Sempat Rusak

Rem Bus ternyata sempat rusak dan diperbaiki pada saat istirahat siang hari. Hal itu diungkapkan oleh sopir bus, Sadira.

Sadira selamat, tapi ia mengalami luka memar di bagian kepala, tangan, dan kaki. Saat ini masih di RSUD Subang. Menurutnya, saat istirahat, montir sudah datang untuk memperbaiki bus. Namun nahas pada malam harinya, rem kembali blong.

Baca juga : 6 Tips Menghindari Ganjal ATM yang Viral di Kudus, Uang Rp 939 Juta Terkuras Habis

"Saat itu saya sudah perbaiki, sudah semua. Saya sampai manggil montir, sudah dicek montir aman, ya saya lanjutkan. Setahu saya kalau ini parah saya akan oper penumpang," kata Sadira saat diwawancara di RSUD Subang, Minggu (12/5).

"Tapi sayang, tiba-tiba rem tersebut blong saat masuk turunan pertigaan Sariater, hingga akhirnya terjadi kecelakaan maut ini," imbuhnya.

Di saat itu, Sadira mengaku tak bisa mengendalikan kendaraannya. Mau dibiarkan terus melaju, ia takut korban makin banyak.

"Saya sudah panik saat tahu rem blong. Waktu itu mau saya terusin (melaju) takut tambah banyak korban karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya," katanya.

3. Polisi Tak Temukan Jejak Rem

Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, memastikan polisi sudah mulai melakukan rangkaian olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kecelakaan. Hasilnya, tak ada jejak rem dari bus yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok itu.

"Jadi, kalau kita lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut, yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ. Kemudian sampai titik terakhir di depan sana menabrak tiang listrik, ini tidak ada jejak rem sama sekali," kata dia kepada wartawan ketika melakukan peninjauan pada Minggu (12/5).

Oleh karena itu, kata dia, perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan yang menewaskan 11 orang tersebut. Penyelidikan akan melibatkan sejumlah ahli.

Kemudian, lanjut Aan, pihaknya bakal melakukan gelar perkara dengan didasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan. Jika konstruksi perkaranya ditingkatkan ke penyidikan, maka tak menutup kemungkinan akan ada tersangka dalam kasus itu.

4. Jalur Blackspot

Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menyebut ruas Jalan Raya Kampung Palasari yang jadi titik kecelakaan bus pariwisata Putera Fajar merupakan jalur blackspot. Artinya jalur rawan dengan jumlah kecelakaan yang tinggi.

"Betul, ini adalah blackspot," kata dia kepada wartawan usai melakukan peninjauan pada Minggu (12/5).

Salah satu yang dievaluasi salah satunya terkait rambu-rambu di sekitar lokasi kecelakaan. Polisi pun akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan instansi terkait untuk membuat rekomendasi.

"Rekomendasi termasuk masalah rekayasa lalu lintas, penambahan rambu, atau mungkin seperti mana, (Tanjakan) Emen ada diperlebar dan sebagainya, itu semua akan kita tuangkan," ujar dia.

5. Bus Sempat Mogok Sebelum Kecelakaan

Pembina Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) SMK Lingga Kencana Depok, Muwardhi, mengungkapkan bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar sempat mogok sebelum mengalami insiden maut di Jalan Raya Kampung Palasari, Subang, Sabtu (11/5).

"Sebelum kejadian, itu sempat mogok. Kemudian diperbaiki teknisinya dan jalan lagi. Sehingga, [dari] mobil yang bertiga itu, mereka yang terakhir jalannya," ujarnya saat ditemui wartawan di SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5).

Muwardhi mengatakan, bus yang terguling merupakan bus urutan nomor satu dalam rombongan.
Dia mengungkapkan ada hal yang berbeda dari bus yang membawa rombongan pelajar itu. Ia juga mengungkapkan AC di dalam bus tidak berfungsi dan ban mobil juga botak.

"Kalau dari orang tua saya nggak mendengar [komplain ada masalah pada bus]. Tapi, kebetulan ada cucu saya, dia sahabat dari peserta yang perpisahan itu. Dia melihat, 'aduh saya dapat mobil yang sedikit beda', ternyata terjadi hal itu," ujarnya.

6. Bus Telat Uji KIR 5 Bulan

Kadishub Wonogiri Waluyo mengatakan, bus itu statusnya AKDP. Ia pun heran bus itu bisa beroperasi di Subang.

Informasi dihimpun, kendaraan bus besar itu merupakan tipe HINO/AK1JRKA dan nama pemilik bus masih tertulis PT Jaya Guna Hage.

Waluyo menyebut, bus itu terakhir kali melakukan uji KIR pada 6 Juni 2023. Ia mengaku mendapatkan informasi bus tersebut sudah tidak lagi beroperasi di Wonogiri.
Dishub Wonogiri akan memberikan peringatan agar pemilik tertib melakukan uji KIR.

7. KNKT: Bus Biasa Disulap Jadi High Decker

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun langsung memeriksa bangkai kendaraan bus maut itu. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pengecekan terhadap bus untuk mengetahui penyebab kecelakaan yang dialami bus tersebut.

"Jadi kita dalam inspeksi ini, fokus terhadap sistem pengereman dari bus, yang diakui sang sopir sesaat sebelum kecelakaan remnya bermasalah," kata Soerjanto, saat melakukan inspeksi terhadap bus maut Putera Fajar di Terminal Subang, Minggu(12/5/2024) sore.

Selain itu, adanya perubahan spesifikasi dari bus tersebut dari bus biasa menjadi High Decker, juga disorot. "Perubahan tersebut bisa saja mempengaruhi kelimbungan kendaraan," ucapnya

Bus High Decker body busnya lebih tinggi dari normal deck (3- 3,3 meter) yakni 3,5 meter. Bus ini bisa mengangkut penumpang sebanyak 50 hingga 60 penumpang. Posisi sopir lebih rendah dari bangku penumpang.

KNKT juga mengecek sistem keselamatan lainnya. Ditemykan bahwa rangka bus dianggap tidak safety.
"Kita cek juga terkait sabuk pengaman, dan rangka bus yang dirasa tidak bisa melindungi penumpang di kala terjadi benturan," tuturnya

Soal hasil inspeksi ini, Soerjanto belum bisa memastikan kapan hasilnya bisa keluar sebab data dari inspeksi ini perlu dikalibrasi dengan data lainnya seperti data dengan wawancara sopir.

KESIMPULAN

Kecelakaan maut bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok ini melibatkan lima kendaraan mulai dari Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG, mobil Daihatsu Feroza D 1455 VCD, serta 3 motor. Sebanyak 11 orang menjadi korban jiwa dalam insiden ini. Sejauh ini, sudah ada sejumlah fakta yang diketahui terkait insiden kecelakaan maut tersebut mulai dari pengakuan sopir bus hingga temuan polisi yang bisa kamu simak pada ulasan di atas.


DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.

Social Share
Loading...
Follow Us

Ikuti media sosial DB Klik untuk mendapatkan berita terbaru, diskon, promo, dan event menarik lainnya dari kami.

Subscription

Join sebagai subscriber email di DB Klik untuk mendapatkan info kupon diskon.