DB KLIK - Bolehkah Sekali Saja Kumenangis bisa jadi rekomendasi film bioskop yang kamu tonton di akhir pekan ini. Pasalnya, baru tayang di layar lebar mulai Kamis (17/10/2024) kemarin, film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis ini berhasil mencuri perhatian publik tanah air.

Diadaptasi dari lagu "Runtuh" yang populer, film ini mengisahkan perjalanan hidup Tari, seorang perempuan muda yang berusaha bertahan hidup di tengah lingkungan keluarga yang penuh kekerasan.

Dengan akting memukau Prilly Latuconsina dan cerita yang menyentuh hati, film ini juga berhasil menyuarakan pentingnya kesehatan mental dan dukungan sosial.

Menceritakan tentang kisah yang relatable, yuk, simak 7 alasan kamu harus nonton Bolehkah Sekali Saja Kumenangis di bioskop. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Adaptasi dari lagu 'Runtuh' oleh Feby Putri

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis terinspirasi oleh lirik lagu 'Runtuh' yang dinyanyikan oleh Feby Putri dan Fiersa Besari.

Baca juga : Link Streaming Family By Choice Eps 3 Sub Indo, Bukan Sekadar Kisah Keluarga Biasa

Dengan mengadaptasi lagu yang emosional ini, film berusaha menyampaikan perasaan mendalam yang dialami oleh karakter utama bernama Tari.

Penonton akan merasakan setiap emosi yang dialami Tari melalui visual yang kuat. Lagu 'Runtuh' yang sudah terkenal di berbagai platform musik pun menambah daya tarik untuk menonton film ini.

2. Diperankan oleh aktor dan aktris terkenal

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis menampilkan sejumlah aktor dan aktris terkenal, termasuk Prilly Latuconsina dan Pradikta Wicaksono sebagai pemeran utama.

Kehadiran bintang-bintang ini menjanjikan performa akting yang berkualitas serta menarik perhatian penonton.

Setiap aktor memberikan keunikan dalam karakter mereka, sehingga membuat cerita semakin hidup. Kualitas akting mereka diharapkan dapat menjadikan pengalaman menonton semakin mendalam.

3. Mengangkat tema kekerasan dalam rumah tangga

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis mengangkat tema serius tentang kekerasan dalam rumah tangga, sebuah isu sosial yang penting untuk diperhatikan.

Karakter Tari, yang diperankan oleh Prilly Latuconsina, berjuang melindungi mamanya dari kekerasan sang papa setelah kakaknya pergi.

Cerita ini memberikan gambaran tentang betapa sulitnya hidup dalam lingkungan yang penuh dengan kekerasan dan trauma.

Melalui perjalanan Tari, penonton diundang untuk memahami dampak psikologis dari situasi tersebut.

4. Karakter yang kompleks

Tari diciptakan sebagai karakter yang sangat kompleks. Ia harus menghadapi kekerasan dari papanya dan trauma masa lalu.

Penonton dapat melihat bagaimana tekanan untuk selalu terlihat ceria dapat berdampak pada kesehatan mentalnya.

Dalam film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Tari sering menyimpan perasaannya dan menangis sendirian, seolah mencerminkan pengalaman banyak orang.

Interaksi Tari dengan Baskara, yang diperankan oleh Pradikta Wicaksono, turut menambah kedalaman cerita.

5. Film produksi oleh Sinemaku Pictures

Film ini merupakan hasil karya dari Prilly Latuconsina, Umay Shahab, dan Yahni Damayanti. Sinemaku Pictures sudah dikenal dengan karya-karya berkualitas sebelumnya, seperti Kukira Kau Rumah.

Keberadaan Prilly sebagai produser sekaligus pemeran utama menunjukkan dedikasinya terhadap proyek ini. Hal ini menegaskan bahwa film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis bertujuan untuk menyampaikan pesan sosial yang penting.

6. Menyentuh isu kesehatan mental

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis tidak hanya berfokus pada kekerasan dalam rumah tangga, tetapi juga menyoroti isu kesehatan mental secara umum.

Film ini menggambarkan bagaimana tekanan emosional dapat mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang.Dengan menjadikan kesehatan mental sebagai tema utama, film ini bertujuan untuk mengedukasi penonton.

Pentingnya berbicara tentang masalah emosional serta mencari dukungan menjadi salah satu pesan yang disampaikan.

7. Jadwal tayang Bolehkah Sekali Saja Kumenangis di bioskop

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis menggambarkan perjuangan emosional Tari dalam menghadapi kekerasan rumah tangga dan mencari dukungan sosial.

Film ini dijadwalkan tayang perdana di bioskop pada 17 Oktober 2024 di seluruh Indonesia.

Dengan bintang ternama seperti Prilly Latuconsina, film ini diharapkan dapat menarik perhatian penonton dan memicu diskusi tentang isu-isu sosial yang diangkat.

Penonton dapat menyaksikan tayangan film ini di berbagai bioskop terkemuka di tanah air.

Sinopsis Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (2024) mengisahkan perjalanan emosional seorang perempuan bernama Tari, yang diperankan oleh Prilly Latuconsina.

Setelah kakaknya pergi, Tari harus berjuang sendiri untuk melindungi Mamanya dari kekerasan papanya yang temperamental.Sejak kecil, Tari mengalami trauma akibat pertengkaran antara orang tuanya dan perlakuan kasar dari sang papa.

Baca juga : Kisah Racun Sangga yang Viral di X Diangkat Jadi Film, Santet Pemisah Rumah Tangga

Dalam pencariannya untuk menemukan jalan keluar, Tari bergabung dengan komunitas bernama Support Group, tempat di mana ia dapat berbagi cerita dan melepaskan beban emosionalnya.Di dalam kelompok tersebut, Tari bertemu dengan Baskara, seorang laki-laki yang juga menghadapi masalah emosional.

Hubungan mereka menjadi penting dalam proses penyembuhan masing-masing, seolah menyoroti perlunya dukungan sosial dan kesehatan mental dalam menghadapi tantangan hidup.

KESIMPULAN

Itulah tujuh alasan mengapa kamu harus nonton Film "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis", pasalnya film yang baru saja tayang di bioskop ini merupakan sebuah karya sinematik yang mengangkat isu-isu sosial penting seperti kekerasan dalam rumah tangga dan kesehatan mental. Diadaptasi dari lagu populer "Runtuh", film ini berhasil menyentuh hati penonton dengan cerita yang mendalam dan akting yang memukau, terutama dari Prilly Latuconsina.

DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.