DB KLIK - Media sosial diramaikan dengan cuitan No Buy Challenge yang viral di jagat maya.
Hal itu sejalan dengan kondisi ekonomi saat ini yang kabarnya harga kebutuhan bakal naik. Namun sayangnya, penghasilan belum tentu.
Oleh karena itu banyak orang mulai menggalakkan 'no buy challenge' di sosial media sebagai bentuk protes maupun berhemat.
Lantas apa itu 'No Buy Challenge' sebenarnya?
'No buy challenge' sebenarnya sudah muncul beberapa tahun lalu di Reddit tapi kembali viral di TikTok pada 2024. Dilansir AP, gerakan itu berawal ketika grup beranggotakan 51 ribu orang saling berbagi tips berhemat.
Di sana, tercetuslah usaha untuk mengurangi pengeluaran dengan tidak sama sekali membeli barang-barang tertentu. Dalam tantangan 'no buy challenge', partisipan dituntut untuk setop membeli, tentu tidak semua orang.
Mereka harus berjanji menghindari pengeluaran untuk hal-hal yang tidak esensial, seperti sepatu, tas, baju, produk kecantikan, furnitur baru ketika yang lama masih bisa dipakai. Umumnya peserta menetapkan batas waktu, misalnya sebulan, tiga bulan, enam bulan bahkan setahun.
Kampanye 'no buy challenge' muncul lagi sejak awal tahun lalu. Menurut Courtney Alev, pakar dari Credit Karma, hal itu dipengaruhi akibat 'balas dendam' pandemi Corona. Dikatakan jika banyak orang ingin mengembalikan kondisi keuangan mereka setelah berfoya-foya saat tak harus hidup dalam isolasi. Di situ lah muncul kesadaran untuk berhemat.
"Orang-orang hanya berusaha untuk mengembalikan siklus pengeluaran berlebihan yang sempat merajalela agar dapat mengatur kembali situasi keuangan mereka dan dapat menabung," kata Alev.
Selain untuk berhemat dan mengembalikan tabungan, kini 'no buy challenge' dilakukan dengan berbagai alasan masing-masing. Beberapa ikut tantangan tersebut karena ingin berpartisipasi dalam melindungi alam dan lingkungan, melepas kebiasaan buruk kartu kredit, melunasi hutang, mengantisipasi kenaikan harga, mengadopsi gaya hidup minimalis atau sekadar ingin lebih sadar keuangan.
Menekan keinginan belanja menjadi salah satu kunci 'no buy challenge'. Dikatakan hal itu telah banyak menyadarkan orang tentang apa yang selama ini menjadi 'musuh' keuangan mereka.
"Tantangan ini membantu kamu mencoba melawan kebutuhan akan dopamin. Setiap kali kita berbelanja, kita semua akan merasakan sedikit dorongan dopamin," kata Carrie Rattle, CEO of Behavioral Cents, perusahaan coaching finansial.
Namun bagi kamu yang sulit mengikuti trend ini, kalau kamu sudah merasa kebiasaan belanja apalagi belanja online mulai sulit dikendalikan, jangan khawatir.
Ada beberapa cara sederhana yang bisa membantu menguranginya. Kamu bisa coba tujuh tips ini untuk menyelamatkan dompetmu sembari mengikuti No Buy 2025 Challenge.
1. Batasi notifikasi dari aplikasi belanja
Salah satu penyebab kamu sering tergoda belanja online adalah notifikasi yang terus muncul. Diskon 50%, flash sale, atau gratis ongkir, semua terasa terlalu menggoda, kan? Coba deh, mulai dari hal sederhana seperti mematikan notifikasi aplikasi belanja.
Dengan begitu, kamu gak akan terus-menerus diingatkan tentang promo-promo yang sebenarnya gak selalu kamu butuhkan. Percayalah, hidup tanpa notifikasi diskon terasa lebih tenang.
2. Hapus aplikasi belanja dari ponselmu
Kalau notifikasi saja belum cukup mengurangi godaan, langkah berikutnya adalah menghapus aplikasi belanja dari ponselmu. Ini mungkin terdengar ekstrem, tapi cukup efektif untuk mengurangi akses langsung ke platform belanja.
Dengan begitu, kamu perlu usaha lebih kalau ingin belanja, misalnya membuka situsnya lewat browser. Proses tambahan ini bisa jadi rem alami untuk mengurangi kebiasaan impulsif.
3. Buat daftar belanja yang jelas
Belanja tanpa tujuan sering kali berakhir dengan membeli barang-barang yang gak perlu. Mulai sekarang, buat daftar belanja yang jelas sebelum membuka aplikasi. Tulis barang apa saja yang benar-benar kamu butuhkan dan patuhi daftar itu.
Ini juga membantumu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kalau barang yang kamu inginkan gak ada di daftar, berarti saatnya berhenti dan pikir-pikir dulu.
4. Tetapkan batasan anggaran bulanan
Salah satu cara efektif untuk mengontrol belanja online adalah menetapkan anggaran bulanan. Misalnya, alokasikan hanya 10% dari pendapatanmu untuk belanja non-esensial. Dengan begitu, kamu punya batasan yang jelas dan gak sembarangan belanja.
Gunakan aplikasi keuangan atau catatan sederhana untuk memantau pengeluaran. Setiap kali kamu tergoda untuk belanja, cek apakah anggaranmu masih cukup. Kalau sudah melebihi batas, tahan dulu.
5. Tunda pembelian selama 24 jam
Pernah merasa menyesal setelah membeli sesuatu secara impulsif? Untuk menghindari hal ini, coba terapkan aturan tunda 24 jam. Setiap kali ingin membeli barang, tahan dulu selama sehari.
Biasanya, keinginan impulsif akan hilang setelah kamu memberikan waktu untuk berpikir. Kalau setelah 24 jam kamu masih merasa barang itu penting, barulah pertimbangkan untuk membelinya.
6. Cari alternatif aktivitas yang menyenangkan
Kadang, belanja online dilakukan bukan karena kebutuhan, tapi karena bosan atau stres. Untuk mengatasi ini, coba cari alternatif aktivitas yang sama menyenangkannya. Misalnya, olahraga ringan, mencoba resep baru di dapur, atau merapikan kamar.
Dengan mengalihkan perhatian, kamu bisa mengurangi dorongan untuk membuka aplikasi belanja. Plus, aktivitas baru ini bisa memberikan manfaat tambahan yang lebih positif dibanding sekadar belanja.
7. Ingatkan diri tentang tujuan keuanganmu
Setiap kali tergoda untuk belanja online, ingatkan diri tentang tujuan keuanganmu. Misalnya, kamu sedang menabung untuk liburan, membeli kendaraan, atau investasi masa depan. Tulis tujuan ini di tempat yang mudah terlihat, seperti layar ponsel atau meja kerja.
Melihat tujuan besar ini bisa membantu kamu menahan godaan untuk belanja hal-hal yang kurang penting. Rasanya lebih memuaskan, kan, kalau uangmu digunakan untuk sesuatu yang benar-benar berarti?
Mengurangi kebiasaan belanja online memang butuh usaha dan komitmen, tapi bukan berarti gak bisa dilakukan. Dengan langkah-langkah kecil seperti mematikan notifikasi, bikin daftar belanja, atau mengingat tujuan keuangan, kamu bisa mulai mengontrol kebiasaan ini.
DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.
Ikuti media sosial DB Klik untuk mendapatkan berita terbaru, diskon, promo, dan event menarik lainnya dari kami.
Join sebagai subscriber email di DB Klik untuk mendapatkan info kupon diskon.