DB KLIK - Tone deaf akhir-akhir ini semakin sering kita dengar hingga viral di media sosial.
Awalnya, istilah kata Tone Deaf ini merujuk pada ketidakmampuan seseorang dalam membedakan nada musik.
Namun, seiring berjalannya waktu, arti kata tone deaf berkembang dan kini lebih sering dikaitkan dengan perilaku seseorang dalam interaksi sosial.
Lantas apa itu Tone Deaf?
Tone deaf merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang artinya buta nada. Namun, istilah tone deaf yang beredar di media sosial bukan merujuk pada istilah buta nada.
Arti tone deaf yang viral di media sosial merujuk pada sikap acuh yang tidak selaras dengan sentimen atau suasana yang berlaku.
Mengutip Kamus Merriam-Webster, tone deaf artinya memiliki atau menunjukkan sikap ketidakpuasan atau kurangnya persepsi khusus dalam sentimen, opini, atau selera publik.
Istilah tone deaf juga digunakan dalam konteks politik. Menurut Kamus Cambridge, tone deaf menunjukkan sikap seseorang yang tak memahami perasaan orang lain tentang sesuatu atau apa yang dibutuhkan dalam situasi tertentu.
Kata tone deaf biasanya ditunjukkan kepada orang-orang yang dinilai tidak peduli atau tidak menunjukkan kepedulian terhadap isu sensitif. Mereka cenderung bersikap melawan opini publik dalam konteks negatif.
Perlu diketahui bahwa sikap tone deaf tidak selalu dikaitkan dengan perilaku jahat atau negatif. Sebagian orang bisa berperilaku tone deaf karena ketidaktahuan terhadap isu sensitif hingga kurang pendidikan.
Sebagian orang bersikap tone deaf karena kurangnya empati atau terlalu mementingkan diri sendiri.
Contoh Tone Deaf
Ada banyak situasi yang bisa menggambarkan sikap tone deaf. Salah satu contohnya ada pada kasus V BTS beberapa waktu lalu.
Banyak warganet menilai V BTS tone deaf lantaran dirinya mempromosikan produk McD di tengah-tengah aksi boikot banyak orang terhadap brand tersebut.
Selain itu, contoh tone deaf lainnya bisa digambarkan dengan situasi-situasi berikut:
Seorang pejabat publik meminta warganya mengurangi mobilitas karena jumlah transportasi umum terbatas dan jalanan macet. Padahal, yang dibutuhkan warga adalah penambahan unit transportasi umum.
Orang kaya menyarankan orang miskin untuk membeli barang-barang mahal agar penampilannya lebih baik.
Seorang influencer memamerkan kegiatan berlibur di luar negeri dan tempat ramai ketika masa karantina pandemi COVID-19.
Seorang pelayat menyindir penyebab kematian seseorang sebagai kesalahannya sendiri di tengah-tengah suasana duka keluarga mendiang.
Cara Menghindari Tone Deaf
Menyadari kesalahan dan bersedia untuk memperbaikinya adalah tindakan yang sangat baik dalam menjalani kehidupan. Ini menunjukkan bahwa seseorang siap menerima kenyataan dan berkomitmen untuk berubah menjadi lebih baik. Jika Anda menyadari bahwa Anda mungkin terdengar tone deaf, ada langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk memperbaiki pemahaman Anda terhadap perasaan orang lain:
Melihat dari Perspektif Lain
Menurut penelitian, salah satu cara terbaik untuk memahami perasaan orang lain adalah dengan mencoba membayangkan diri Anda dalam situasi mereka. Cobalah untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Tanyakan pada diri sendiri, bagaimana Anda akan merasa jika berada dalam posisi mereka? Misalnya, jika Anda biasanya mudah membeli barang-barang, bayangkan bagaimana rasanya harus menabung untuk waktu yang lama karena uangnya terbatas. Dengan cara ini, Anda dapat mulai merasakan empati terhadap perasaan orang lain.
Bersikap Tepat pada Waktu yang Tepat
Perhatikan orang yang sedang berbicara dengan Anda dan respons lah sesuai dengan isi ceritanya. Jika ceritanya menyedihkan, tunjukkan empati dengan merasa sedih juga. Jika ceritanya membahagiakan, berikanlah senyuman dan ucapkan selamat. Terkadang, orang hanya ingin merasa didengar saat mereka bercerita. Dengan memberikan respons yang sesuai, Anda dapat membuat mereka merasa lebih dipahami dan dihargai.
Bertanya dan Mendengarkan
Cerita orang lain mungkin sulit dipahami atau tidak masuk akal bagi Anda. Namun, perasaan orang lain tidak selalu bisa dipahami dengan mudah. Oleh karena itu, penting untuk bertanya tentang perasaan mereka dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Dengan bertanya, Anda memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menjelaskan perasaan mereka dengan lebih jelas. Ini membantu Anda memahami sudut pandang dan perasaan mereka dengan lebih baik.
Kadang, orang tidak menyadari jika mereka kurang peka terhadap perasaan orang lain. Mereka mungkin diberi label sebagai tidak empatik atau tidak berperasaan. Namun, hal ini tidak berarti bahwa mereka adalah orang yang buruk. Mereka hanya perlu melatih diri untuk lebih memahami dan menghargai perasaan orang lain, serta melihat dunia dari perspektif yang berbeda. Dengan demikian, mereka dapat menjadi individu yang lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain.
DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.
Ikuti media sosial DB Klik untuk mendapatkan berita terbaru, diskon, promo, dan event menarik lainnya dari kami.
Join sebagai subscriber email di DB Klik untuk mendapatkan info kupon diskon.