








Bukan Kaleng-kaleng, Ini Alasan Kenapa Sam Altman Rela 'Nalangi' AMD Rp 400 Triliun untuk Kebutuhan AI
DB KLIK - Dominasi Nvidia di pasar chip kecerdasan buatan (AI) memang tak terbantahkan.
Perusahaan ini bahkan sempat jadi perusahaan paling bernilai di dunia.
Tapi, OpenAI baru-baru ini membuat gebrakan yang mengguncang panggung teknologi.
(BACA JUGA: QWERTY MAGNUS G1601: Casing M-ATX 300 Ribuan dengan 3 Fan RGB Gratis, Worth It)
Senin kemarin, perusahaan di balik chatbot ChatGPT dan pembuat video AI viral Sora 2 ini mengumumkan langkah strategis: mereka bakal mengakuisisi daya komputasi super besar, total 6 gigawatt (GW), dari data center yang secara eksklusif bakal ditenagai chip Advanced Micro Devices (AMD).
Keputusan ini adalah sinyal kuat dari CEO OpenAI, Sam Altman, bahwa mereka serius mencari jalan lain di luar Nvidia untuk mengamankan pasokan chip AI.
Padahal, dua minggu sebelumnya, OpenAI baru saja mengumumkan kemitraan jumbo senilai $100 miliar dengan Nvidia (NVDA).
Altman sendiri memastikan lewat media sosial X bahwa kesepakatan dengan AMD ini bersifat inkremental—alias tambahan, bukan pembatalan kerja sama dengan Nvidia.
(BACA JUGA: 4 Drama Korea Terbaru 2025 Paling Populer di Netflix Minggu Ini, Ada Drakor Favorit)
Kenapa Sam Altman Rela Gelontorkan Uang Gila-gilaan buat Chip Instinct AMD?
Kebutuhan daya komputasi untuk melatih model-model AI sekarang berada di titik tertinggi.
Saking tingginya, pemain utama seperti OpenAI nggak bisa lagi bergantung hanya pada satu pemasok, meskipun itu Nvidia yang saat ini jadi rajanya chip AI (the go-to AI chipmaker).
Kemitraan dengan AMD ini bukan cuma transaksi beli putus. Ini adalah investasi jangka panjang dan komitmen signifikan.
AMD, yang harga sahamnya langsung melonjak 36% pasca-pengumuman, berjanji menyediakan 1 GW daya komputasi tahun depan, dan menyusul 5 GW lagi dari generasi terbaru prosesor Instinct kelas atas mereka.
(BACA JUGA: 6 Gigawatt Kekuatan Baru: AMD Borong Saham dan Amankan Masa Depan AI OpenAI)
OpenAI juga bakal menanamkan modal besar ke AMD untuk mempercepat kemampuan mereka memproduksi chip.
Sebagai imbalan, AMD menerbitkan 160 juta lembar saham kepada OpenAI dalam bentuk warrant.
Saham ini nilainya menembus $26,3 miliar (sekitar Rp 430 triliun) dan akan dilepas bertahap seiring tercapainya target-target teknologi yang ambisius.
Analis pasar dari Wedbush Securities, Dan Ives, sampai bilang langkah ini monumental.
Menurut Ives, dukungan dari Altman dan OpenAI ini ibarat vote of confidence raksasa yang langsung menempatkan CEO AMD, Lisa Su, di garis depan pertempuran chip AI.
Diversifikasi: Kunci Kecepatan dan Masa Depan AI
Walaupun angka pasti kesepakatan yang diperkirakan bernilai puluhan miliar dolar untuk AMD ini tidak diungkap, CEO AMD, Lisa Su, menyebutnya sebagai "win-win."
Ini menunjukkan seberapa ambisiusnya Sam Altman mengejar potensi penuh AI. Dalam sebuah pernyataan, Altman menegaskan,
"This partnership is a major step in building the compute capacity needed to realize AI’s full potential. AMD’s leadership in high-performance chips will enable us to accelerate progress and bring the benefits of advanced AI to everyone faster."
Kemitraan dengan AMD ini bukan yang pertama. OpenAI memang sedang gencar melakukan strategi diversifikasi.
Bulan lalu, mereka sepakat membayar Oracle $300 miliar selama lima tahun untuk 4,5 GW ruang data center.
Bahkan, ada dugaan OpenAI juga sudah menandatangani kesepakatan desain chip senilai $10 miliar dengan Broadcom.
Langkah diversifikasi ini logis, kata analis teknologi global di Quilter Cheviot, Ben Barringer.
"AMD adalah pemain besar lain di ruang ini, jadi kesepakatan ini adalah langkah logis dari OpenAI dan merupakan kabar baik bagi AMD," ujarnya.
Kenapa ini penting buat kita?
Persaingan sengit ini menjamin percepatan inovasi. Fitur-fitur AI terbaru (seperti Sora 2 yang makin canggih) akan lebih cepat dinikmati karena engine di belakangnya makin kuat dan banyak pilihan.
Awas! Apakah Harta Karun AI Ini Hanya 'Bubble' Baru yang Siap Pecah?
Coba lihat betapa gilanya uang yang muter di dunia AI saat ini.
Bayangkan, dari delapan perusahaan paling bernilai di planet ini—termasuk Microsoft, Apple, Google, Amazon, dan Meta—tujuh di antaranya semuanya serius banget investasi di AI.
Namun, di balik kegilaan belanja ini, banyak analis Wall Street mulai khawatir.
Mereka takut pasar AI ini telah menjadi bubble yang didorong oleh Fear of Missing Out (FOMO) ketimbang fundamental ekonomi yang benar-benar berkelanjutan.
Meskipun demikian, bagi konsumen dan industri teknologi, persaingan antara Nvidia, AMD, dan strategi hedging dari OpenAI ini menjanjikan gelombang inovasi yang makin kencang.
Kebutuhan komputasi AI yang masif ini membuktikan bahwa teknologi tinggi semakin terintegrasi dalam kehidupan kita.
Untuk Anda yang ingin merasakan kecanggihan komputasi dengan performa terbaik, temukan beragam laptop, PC rakitan, dan komponen upgrade berperforma tinggi di DB Klik sebagai Toko Komputer Surabaya terlengkap dan terpercaya, yang menyediakan berbagai macam kebutuhan elektronik untuk semua kebutuhan dengan harga yang hemat dan dijamin berkualitas. (*)
DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.